Paleoseanografi

Oleh: Reza Jaya dan Muhammad Afif

“Learn from the past if you want to predict the future” – Confucius

Paleoceanography adalah ilmu yang mempelajari karakteristik laut dari zaman dahulu melalui sikulasi kimia, biologi, geologi dan pola sedimentasi dan produktivitas biologis. Melalui ilmu ini kita dapat mengetahui pola di laut secara keseluruhan yang dapat digunakan untuk menunjuang penelitian laut di masa kini dan prediksi untuk masa depan. Paleoceanography salah satunya merupakan kegiatan yang ingin mengetahui atau merekonstruksi iklim purba seperti zaman Holocen atau zaman lainnya.

 

Iklim zaman purba dapat direkontruksi melalui pengumpulan berbagai data, baik berupa sedimen permukaan dasar laut ataupun data dari air laut yang bertujuan untuk pengontrol perubahan iklim masa lalu. Seperti contoh dengan mengetahui siklus karbon global yang terjadi pada masa kini dapat di prediksi bahwa zaman mendatang siklus karbon yang terjadi sekarang akan berubah dengan laut sebagai penyerap terbanyak zat karbon. Contoh lainnya adalah pengaruh perubahan paleo oceanography pada rekaman sedimen aktivitas hydrothermal.

 

Hasil riset ini nantinya akan mencoba merekonstruksi iklim osenografi purba yang terjadi di zaman purba, yang meliputi variabilitas suhu, kedalaman lapisan termoklin atau karakter arlindo secara umum yang berhubungan dengan perubahan iklim global dalam skala waktu yang panjang. Dengan memahami ini semua, dimaksudkan kita akan mampu memprediksi segala perubahan-perubahan ekstrem yang sedikit banyak dapat menggangu ruang dan lingkungan kita secara keseluruhan. Dengan itu kita dapat mengetahui potensi sumber daya alam dan ekonomi regional memiliki arti yang sangat signifikan.

 

karbon.JPG

Siklus Karbon Global

(Sumber: https://www.academia.edu/5686326/Biogeokimia_Laut_dan_Perubahan_Global)

Meskipun paleoseanografer dapat menspesifikkan temperature, salinitas, kandungan nutrisi, pCO2, dan lain-lain. Seringnya kita hanya bisa mengetahui ini secara tidak langsung melalui sifat-sifat biologi, kimia, dan fisik. Lalu bagaimana kita dapat merekontruksi sifat-sifat ini?

  • Paleotemperature (Oksigen Isotop) berdasarkan prinsip kimia/fisik.
  • Bio-ecological paleotemperatures (Metode Imbrie-Kipp) berdasarkan korelasi antara temperature dan distribusi organisme pada samudera dan sedimen
  • Skala waktu geologi
  • Tipikal Pola Sediment Samudera

Studi mengenai paleoklimatologi di inti kedalaman laut memerlukan indikator yang stabil dari kondisi yang sudah lalu dan skala waktu yang dapat diandalkan. Namun dasar laut bergerak secara vertikal dan secara horizontal.

 

 

Leave a comment